"Happiness is a state of mind. You can be happy, or you can be unhappy" - Elle
January 15, 2013
January 14, 2013
Stay Close
Entah apa yang membuat semua seperti ini. Mungkin aku yang terlalu manja dan terlalu bergantung atau dia yang terlalu baik. Aku sering sekali menangis, tapi bukan karena aku disakiti atau sakit hati. Tapi karena susah bahkan bisa dibilang tidak bisa jauh. Apapun kita lakukan bersama-sama setiap harinya. Makan, mengerjakan tugas, berangkat dan pulang kuliah, jalan, nonton film, atau sekedar disampingku untuk menunggu aku mengerjakan tugas. Semangatnya yang tidak pernah habis untukku setiap harinya membuat aku kuat dan tidak pantang menyerah. Menghiburku ketika aku mendapatkan nilai jelek. He's my everything. Dia adalah segalanya, bisa menjadi ayah yang selalu menasehati aku tentang kerasnya hidup, menjadi kakak yang selalu menjagaku dimanapun aku berada, menjadi adik yang bisa aku jaga dan aku manjakan, menjadi musuh sekalipun saat bermain game. Tapi yang aku tahu, dia adalah musuh yang baik dan selalu menjadi musuh yang mengalah demi kemenanganku. Dan yang terakhir benar-benar menjadi kekasih yang baik. Memeberikan perhatian dan kasih sayang yang penuh.
Jika dia akan pergi entah kemana, pergi jauh membutuhkan waktu berhari-hari, mendengarkannya saja aku selalu menangis sampai hari dia akan berangkat. Aku merasakan tidak nyaman dan merasakan sepinya jika tidak ada dia disampingku. Tidak bisa menahan untuk tidak apa-apa, tidak bisa menahan untuk tidak menangis. Aku tahu dia juga sedih, juga menangis, tapi dia tidak ingin menunjukkannya sekalipun dia sudah tidak tahan. Sesekali aku tahu dia sedang sakit hati, tapi dia berusaha menyembunyikannya.
Hal kecil dia lakukan untukku, memasak air panas untuk aku mandi ketika aku sakit, dan aku tidak ingin mandi air dingin, rela mencuci piring karena dia tidak ingin aku mencucinya, membuatkan aku makanan atau sarapan pagi karena dia tahu jika aku tidak bisa memasak, mengantar dan menjemputku kuliah karena dia ingin memastikan bahwa aku baik-baik saja jika bersama dia, mengorbankan apapun untukku, keluar jam 1 ditengah dingin malam untuk membelikan aku makan karena aku sedang lapar. Dia selalu membuat aku senang, membuat aku tertawa dengan candanya. Goyang, sengaja nyanyi dengan nada yang salah, mengganguku jika sedang main game, karena dia tahu itu yang akan membuatku tertawa. Dia adalah orang yang sangat sabar, sabar menjagaku. Tidak pernah marah. Dia akan memelukku kencang jika aku menangis, mengusap air mataku di bajunya. Kata-katanya selalu menyemangatiku setiap hari "Kerjakan. Jangan banyak mengeluh, jangan lupa berdoa. Pasti bisa!"
Aku tidak ingin apa-apa, Aku hanya ingin agar hubungan ini tetap baik. Tetap terjaga. Yang jelas, aku menyayangi dia kemarin, sekarang dan akan selalu sayang. Lebih dari yang dia tahu, lebih dari yang dia rasa dan lebih dari yang dia lihat. Aku tidak mengerti perasaan apa ini, mungkin kau akan bilang ini berlebihan. Tapi ini yang aku rasakan. Setiap orang akan merasa, dan perasaan itu berbeda-beda. Suatu saat kau akan merasa apa yang aku rasakan ketika kau jatuh cinta pada seseorang yang benar-benar kau cintai. Terlebih, Aku bersyukur pada Tuhan memberikan aku malaikat tanpa sayap seperti dia. Yes, I'm lucky to have you, Dona Sonata.
January 1, 2013
Subscribe to:
Posts (Atom)